ABCHANNEL.ID - Selain dikenal dengan berbagai objek wisata menariknya, Majalengka juga memiliki kekayaan kuliner yang tak kalah menggoda.
Bagi sobat yang telah menjelajahi kulinernya, tentu sudah mencicipi beragam hidangan lezat dengan cita rasa khas Majalengka.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa kuliner di Majalengka yang memiliki nama unik dan terdengar lucu? Simak, berikut ini adalah 6 kuliner Majalengka dengan nama paling unik yang wajib Anda coba!
Melasir dari akun youtube Bolokotono Tv, inilah 6 Nama kuliner yang lucu yang ada di Majalengka.
Baca Juga: Begini Kunci Layanan BRI Untuk Semua Lapisan Masyarakat
1. Nasi Kerikil - Kedai Baraya, Kelurahan Cigasong
Ketika mendengar nama "nasi kerikil," mungkin Anda langsung membayangkan nasi yang dicampur dengan batu kerikil. Namun, tenang saja, di sini kerikil tidak berarti batu sungai. Pemilik Kedai Baraya, Adi Kusnadi, menjelaskan bahwa "kerikil" dalam hidangan ini sebenarnya terbuat dari tepung dengan rasa yang gurih. Nasi kerikil ini mirip dengan nasi tutug oncom, yaitu nasi putih yang dicampur dengan berbagai pelengkap lainnya.
2. Pencok Katel
Katel biasanya mengacu pada wajan atau kuali untuk memasak. Namun, di Majalengka, "katel" merujuk pada jenis sayuran yang berasal dari daun kacang kedelai yang baru tumbuh sebelum muncul pucuknya. "Pencok katel" adalah kuliner yang disajikan dengan mencampurkan daun katel dan sambal terasi khas Majalengka. Hidangan ini memiliki rasa pedas, sambal terasi, dan kesegaran sayuran yang khas dengan tekstur unik.
Baca Juga: Video Klik Para Jawara Dangdut Academy Masuk Nominasi Indonesian Dangdut Awards 2023
3. Seberang
Bagi penduduk Cigasong, kuliner ini mungkin sangat akrab. Seberang terlihat seperti perpaduan antara baso dan soto dalam tampilannya. Rasanya pun hampir mirip dengan perpaduan keduanya. Namun, mengapa disebut "seberang"? Asal usul namanya berasal dari harga bakso yang dulu terbilang mahal bagi anak kos, sehingga mereka membuat bakso versi mereka sendiri. Bakso ala anak kos ini cenderung pedas, dan saat makan, hidung seringkali akan berair. Sehingga, mereka menyebutnya "seberang," yang artinya "keluarkan ingus."
4. Serabi Balap
Kuliner ini berasal dari desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran. Serabi ini sebenarnya sama dengan serabi pada umumnya. Namun, mengapa diberi nama "serabi balap"? Nama ini terinspirasi dari banyaknya kendaraan minibus yang melintas di sekitar lapak penjual serabi ini. Minibus tersebut memiliki kecepatan tinggi, sehingga kuliner ini diberi nama "serabi balap."
Artikel Terkait
Diduga Buntut Hasil Pertandingan Liga Pelajar Majalengka, Sekelompok Remaja Saling Ejek, Petugas Turun Tangan
Prakiraan Cuaca Majalengka pada Hari Senin, 18 September 2023
Lewat Drama Adu Penalti, SMAN Ligung Berhasil Lolos ke Babak 8 Besar Liga Pelajar se-Majalengka
Ini Dia Asal - Usul Desa Bongas Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka
Warga Ligung Majalengka Digegerkan Dengan Penemuan Mayat di Tengah Sawah