Dilansir AB Channel dari @Gunung Ciremai
Menurut manuskrip Purwaka Caruban Nagari, Mbah Kuwu Cirebon Girang ialah putra pertama pasangan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran dengan Permaisuri Nyi Mas Subanglarang.
Baca Juga: Lowongan Kerja di Jawa Tengah
Saat menginjak remaja, Walangsungsang keluar istana untuk mencari jati diri hingga akhirnya ia mantap memilih 'keyakinan' yang tak sama dengan ayahanda beliau.
Pada 1445 Masehi ia berhasil mendirikan pelabuhan laut Muara Jati, Cirebon atau Cèrbon di ujung timur wilayah kerajaan Pajajaran.
Baca Juga: Resep Pedesaan Entog
Selain niaga, Mbah Kuwu pun giat melakukan syiar Islam ke seantero pantai utara Jawa (Pantura) Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Tatkala berdakwah itulah, ia acap menyambangi berbagai pedukuhan seperti Panten ini.
Baca Juga: Resep Tim Asam Pedas Ikan Peda
"Mata air Cipanten itu petilasan Mbah Kuwu Sangkan Cirebon Girang," ujar Dudi, Ketua Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) Panten saat berbincang dengan @gunung_ciremai tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Ternyata Jantung Pisang Bisa di Buat Kripsi, Ini Resep nya
Artikel Terkait
SEJARAH DESA KEDUNGKANCANA
SEJARAH DESA LIGUNG
Sejarah Desa Sukawera
Kisah Syekh Magelung Sakti Seorang Panglima Perang dan Penyebar Agama Islam di Tanah Cirebon
Kisah Seorang Pemabuk yang Selalu Membuat Rosulullah Tersenyum
Ini Sejarah dan Filosofi Ketupat Makanan Khas Lebaran Idul Fitri
Kisah Nyi Mas Gandasari, Salah Satu Tokoh Perempuan Cirebon Jaman Dahulu